Semua harapan besar terhadap lembaga yang katanya independen, sudah terluluh lantakkan oleh sebuah hegemoni yang menakjubkan, semua berantakan yang hanya disebabkan oleh sebuah kontrak kerjasama antara Pemerintah dengan Universitas Indonesia, yang secara teori akan independen dalam bersikap, untuk meluluskan atau men-tidak luluskan para tes seleksi CPNS beberapa hari yang lalu. Bersamaan dengan keluarnya pengumuman di beberapa media masa di provinsi yang kaya ini, bahkan kaya segala galanya (baca KKN), dua tiga hari tayangan pengumuman CPNS tersebut masih dapat kita buka. Namun apa yang terjadi? setelah beberapa media masa memuat kebobrokan proses penerimaan CPNS tersebut. Sekitar tanggal 9 desember 2009 semua data seleksi CPNS hilang, yang ada hanyalah dengan tampilan satu kata, sebagai penjaga gawang yaitu under repairing.
Kejadian demi kejadian aneh dapat kita baca di media masa. Kasus Rohil misalnya, dengan gaya kepemimpinan sang bupati nyentrik, ada peserta yang lulus tes sisipan, dan ini dilegalisasi oleh lembaga yang terhormat (pada masa itu) karena sekarang tak terhormat lagi, melihat perangai yang ditampilkan oleh pihak UI lewat kontrak politisnya dengan beberapa kepala daerah di Indonesia. Semoga UI dapat kontrak lagi kedepannya karena sudah mau menggadaikan nama besarnya, demi sebuah kontrak kerjasama yang saling menguntungkan. Apalagi UI sudah menyelamatkan “sementara” para penjabat negeri korup ini. Di mata masyarakat awam sementara saja, kita berdoa dan berharap semua kebobrokan UI dan para kepala BKD di Riau terkuak satu persatu, sehingga masuk bui galo, kita pun tertawa ha ha ha …
Kasus di Kuansing misalnya, beberapa tenaga guru, tenaga kesehatan, tenaga teknis dan lainnya, yang dimanipulasi datanya dengan cara menganiaya orang – pintar, alias dapat rangking kelulusan, dengan cara membuangnya dan digantikan oleh para kolega penjabat daerah, apakah mantan tim sukses ataupun karena sanak saudaranya bahkan ada juga karena banyak duitnya (ada buktinya) bisa kita dudukkan di pengadilan, itupun kalau mafia peradilan memang sudah dituntaskan juga (ingat kasus cicak buaya). Data-data orang-orang yang pintar tapi dizalimi dan tidak diluluskan, semua ada kita dapatkan. Sedang orang yang terindikasi bermain mata dengan BKD, juga kita dapatkan. Data tersebut bisa dilihat di facebook ”Dukung Tuntaskan Mafia CPNS 2009” Semua data-data tersaji lengkap. Bahkan di Riau Pos hari Kamis yang lalu, semua data lengkap sudah dipaparkan semuanya. Semua data dapat dipertanggung jawabkan karena diambil dari data UI halaman hasil seleksi cpns 2009 yang pertama muncul sebelum diributkan (klik di http://www.lmfeui.com/recruitment). Tayangan ini hanya bertahan beberapa hari, kemudian langsung di blokir, dan tampilannya diganti dengan hanya satu kata : under repairing.
Dari cara UI membantah bahwa data tersebut terkena Hacker dan terkesan dibuat-buat dan jauh dari kesan ilmiah. Padahal UI adalah gudangnya para ahli di Indonesia. Seakaan tak percaya tapi nyata dengan kejadian ini. Tapi apa boleh buat, perubahan data di internet hasil repairing nampaknya menyesuaikan pada data-data yang diumumkan versi kepala BKD. Data baru ini persis sama dengan hasil seleksi yang mereka umumkan di media masa, bahkan lengkap pula dengan stempel dan paraf petugas yang mau kalau ternyata terbukti bersalah ternyata bernama oknum. Masya Allah, apakah mafia telah pula merasuk ke Universitas Indonesia? Akankah hancur kepercayaan besar kami pada UI tersebut? Apalagi keanehan yang paling menakjubkan lagi yang dibuat UI (info pemkab/kota di Riau), pengumuman hasil seleksi CPNS sisipan, kalaulah benar semua ini, dengan restu UI secara resmi, maka UI sekarang tiada bedanya dengan para koruptor kelas kakap dan mafia CPNS yang terjadi di berbagai daerah di Nusantara saat ini, yang bahkan orang sudah matipun lulus jadi CPNS. Makanya kalau semua itu benar bersumber dari UI maka wajar saya katakan bah UI bisa di intervensi, bagaimana caranya tentu dengan satu syarat yaitu harus ada Uang Intervensinya, heehhehe..
Beginikah otonomi daerah yang kita harapkan dulu? Sehingga otonomi terletak di Kepala Daerah sendiri, kalau ingin iparnya jadi Kepala Dinas Provinsi, maka jadilah dia, kalau ingin orang kampung ingin jadi penjabat, maka jemput ke kampung halaman, langsung diberikan jabatan, kalau perlu plt kan dulu lantas diangkat secara perlahan, juklak juknis serta hantu balau aturan masalah penempatan PNS tak perlu lagi dipersoalkan, aneh ya reformasi kita saat ini. (Sumber: http://www.facebook.com/profile.php?v=feed&story_fbid=252383916013&id=100000216767349#/notes/mardianto-manan/ui-uang-intervensi/210424906708)
Selamat Datang Di Web Komunikasi Mahasiswa Benai
Selamat datang di portal komunikasi pemuda dan mahasiswa Kecamatan Benai (IPMKB) Pekanbaru. Revolusi informasi memberikan kemudahan bagi setiap kita umumnya ataupun sebuah organisasi khususnya dalam berkomunikasi dan menyampaikan informasi yang cepat dan accessible. Portal Komunikasi ini dibuat semata hanya mensupport luasnya bidang gerak bagi IPMKB dalam mempromosikan agenda kegiatan kepada IPMKB'ers dimanapun berada. Terakhir admin berharap saran - saran dan masukan dari rekan - rekan sekalian terhadap kemajuan portal ini. Salam persahabatan & Selamat berjuang IPMKB'ers...!!!
IPMKB SEBAGAI GENERASI Civil of Responsibility oleh: Heri Indra Putra

02 Januari 2010
UI : UANG INTERVENSI
Labels:
artikel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar