Seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi terutama internet dan kebutuhan akan akses data yang semakin meningkat , warga Kecamatan Benai terutama masyarakat yang tinggal di Kelurahan Benai dan Desa Tebing Tinggi Simandolak dan sekitarnya saat ini sangat mendambakan tersedianya akses layanan data broadband (Broadband Internet Access). Saat ini warga Benai yang membutuhkan akses internet terpaksa pergi ke Teluk Kuantan yang jaraknya cukup jauh kurang lebih 12 kilo meter yang telah tercakup layanan Speedy dari Telkom atau menggunakan layanan GPRS operator seluler yang harganya cukup mahal dan kurang reliable, sedangkan akses internet menggunakan Telkom Flexi juga kurang memuaskan karena sinyal Flexi yang diterima di Benai sangat lemah selain itu harga juga lebih mahal dari Speedy.
Beperapa warga yang ingin memasang layanan Speedy juga sudah menanyakannya ke Cutomer Service PT. Telkom Teluk Kuantan, namun menurut customer service belum ada kepastian kapan layanan Speedy terealisasi di Benai.
Kepala SMA Negeri 1 Benai Drs. Fadli yang kami temui beberapa waktu yang lalu mengatakan: “Sekarang ini SMAN 1 Benai sangat membutuhkan layanan Speedy dari Telkom untuk menunjang praktek bidang studi TIK (Tenologi Informasi dan Komputer) yang telah masuk kurikulum sejak beberapa tahun lalu, karena tidak adanya akses internet bidang studi tersebut sebatas teorinya saja”. Sedangkan SMK Negeri 1 Benai menurut Kepala sekolahnya Drs. Arman Yulis, MPd, untuk menunjang parktek internet di SMKN 1 Benai terpaksa menggunakan layanan GPRS Indosat atau Telkomnet Instan, menurut kepala sekolah layanan GPRS dan Telkomnet Instan mempunyai kelemahan, selain lambat jika dihubungkan dengan banyak computer di jaringan (LAN) harganya juga masih relatif mahal.
Warga masyarakat Benai sangat mengharapkan agar PT. Telkom mau menyediakan layanan Speedy ataupun Telkom Hotspot Wifi yang harganya cukup terjangkau, selain itu akesnya juga cepat karena merupakan layanan Broadband. Untuk saat ini para siswa dan masyarakat juga guru-guru yang membutuhkan akses internet terpaksa pergi ke Teluk Kuantan menyewa warnet yang jaraknya cukup jauh. Marwan Yohanis, S.Sos salah seorang tokoh Masyarakat Benai yang juga Ketua DPRD Kuantan Singingi juga mengharapkan agar PT. Telkom mau menyediakan layanan Speedy untuk warga masyarakat Benai.
(Yufriadi http://benai-community.blogspot.com)
Selamat Datang Di Web Komunikasi Mahasiswa Benai
Selamat datang di portal komunikasi pemuda dan mahasiswa Kecamatan Benai (IPMKB) Pekanbaru. Revolusi informasi memberikan kemudahan bagi setiap kita umumnya ataupun sebuah organisasi khususnya dalam berkomunikasi dan menyampaikan informasi yang cepat dan accessible. Portal Komunikasi ini dibuat semata hanya mensupport luasnya bidang gerak bagi IPMKB dalam mempromosikan agenda kegiatan kepada IPMKB'ers dimanapun berada. Terakhir admin berharap saran - saran dan masukan dari rekan - rekan sekalian terhadap kemajuan portal ini. Salam persahabatan & Selamat berjuang IPMKB'ers...!!!
IPMKB SEBAGAI GENERASI Civil of Responsibility oleh: Heri Indra Putra
Perguruan tinggi sebagai lembaga penyelenggara pendidikan tinggi yang menghimpun Mahasiswa sebagai peserta didik di dalamnya, memiliki tanggung jawab moral dalam menciptakan suatu kondisi yang dinamis bagi berlangsungnya suasana kondusif di kehidupan masyarakat. Betapa tidak, perguruan tinggi diharapkan akan mampu melahirkan para pemikir, insan cita dan cipta yang kelak akan memberikan input yang positif dalam kehidupan masyarakat.
Selain itu, perguruan tinggi memiliki tanggung jawab untuk menciptakan insan intelektual (mahasiswa) yang berkepribadian dan berdedikasi tinggi terhadap kepentingan masyarakat, bukan sosok mahasiswa dengan pemahaman yang fragmatis dan oportunis. Artinya perguruan tinggi sebagai tempat berlangsungnya “learning process” berfungsi juga sebagai wahana pembentukan pribadi mahasiswa sebagai “agent of change” dan “agent of social control” di tengah-tengah masyarakat.
Sehingga perguruan tinggi selayaknya tidak hanya menyelenggarakan kegiatan akademis di ruang perkuliahan semata. Namun lebih dari itu, perguruan tinggi juga diharapkan mampu melahirkan insan-insan intelektual yang selain berwawasan luas dan visioner, juga memiliki kepekaan terhadap kondisi sosial masyarakat (Civil of Responsibility).
Mahasiswa sebagai salah satu komponen pembentuk masyarakat harus senantiasa meningkatkan kapabilitasnya agar dapat memberikan kontribusi positif dalam masyarakatnya. Mahasiswa harus mampu mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat demi perubahan komunitas masyarakat yang lebih baik. Serta senantiasa merespon setiap dinamika yang terjadi secara arif serta mengarahkannya pada perkembangan komunitas mayarakat yang lebih “dewasa”.
IPMKB adalah Ikatan Pemuda Mahasiswa Kecamatan Benai. IPMKB merupakan wadah untuk menampung dan mengembangkan kreatifitas dan aktifitas mahasiswa Kecamatan Benai yang ada di perguruan tinggi negeri maupun swasta serta pemuda Kecamatan Benai dimana pun berada, dan juga ikut memberi kontribusi pemikiran kontributif terhadap pengembangan dan pembangunan Kecamatan Benai khususnya dan Kabupaten Kuantan Singingi dan Provinsi Riau umumnya.
Sejalan dengan tujuan dan cita-cita IPMKB didirikan, Yaitu agar kawan – kawan Pemuda dan Mahasiswa yang ada didalam wadah ini segera mendapatkan informasi yang berkembang di daerah dan saling bertukar pikiran serta meningkatkan sumber daya manusia. IPMKB berusaha melahirkan generasi yang berwawasan berintelektulitas tinggi sehingga siap terjun ketengah-tengah masyarakat. Dan juga diharapkan dapat membela hak-hak masyarakat Kecamatan Benai dan Kabupaten Kuantan Singingi dalam rangka mewujudkan keadilan dan kemakmuran di Kecematan Benai dan Kabupaten Kuantan Singingi serta peka terhadap perkembangan zaman.
Pergerakan mahasiswa selalu menemukan momentum yang berbeda dari tiap zaman, tiap waktu memiliki tantangan dan tekanan yang berbeda, namun disitu ada kesamaan motif, yaitu moralitas dan idealisme. Dua hal yang menjadi prinsip selama hidup, bukan sementara saat di kampus, manakala masih di bangku kuliah saja. Selama di kampus, bisa saja- atau umumnya-, metodenya kolektif, dan ketika sudah lulus, metodenya lebih bersifat individual.
Hal krusial yang seharusnya dipikirkan adalah kaderisasi.Yang menarik, kalau dirunut kebelakang akar kata kaderisasi itu sendiri sesungguhnya tidak asli lokal. "Kader" adalah peng-Indonesiaan kata "cadre" kata Perancis yang berasal dari Italia "quadro" yang berasal dari Latin "quadrum" yang berarti segi empat atau bujur sangkar. Salah satu definisi atu arti kata "cadre" ini adalah "a nucleus or core group especially of trained personnel
able to assume control and to train others" yang kelihatannya cocok dengan
pengertian secara umum di Indonesia.
Kaderisasi adalah proses pendidikan jangka panjang untuk menanamkan nilai-nilai tertentu kepada seorang kader. Siapakah kader? Kader adalah anggota, penerus organisasi. Nilai-nilai apa? Nilai-nilai yang diyakini bersama sebagai pembentuk watak dan karakter organisasi. Organisasi, apapun itu mutlak mensyaratkan kaderisasi. Kecuali bila organisasi anda adalah organisasi diri sendiri, yang anggotanya anda sendiri. Organisasi terpimpin sekalipun, dimana si Ketua menjadi Ketua sepanjang hidupnya tetap saja membutuhkan regenerasi untuk rekan kerjanya. Sebuah organisasi dapat kita analogikan sebagai sebuah bangunan. Sebuah bangunan tentunya harus memiliki pondasi yang kuat agar bangunan tersebut dapat tetap kokoh. Dalam sebuah organisasi salah satu pondasi yang diprelukan adalah kaderisasi dan budaya organisasi.
Budaya dalam suatu organisasi pada hakekatnya mengarah pada perilaku-perilaku yang dianggap tepat, mengikat dan memotivasi setiap individu yang ada di dalamnya dan mengerahkan pada upaya mencari penyelesaian dalam situasi yang ambigu (Turner,1994). Pengertian ini memberi dasar pemikiran bahwa setiap individu yang terlibat di dalamnya akan bersama-sama berusaha menciptakan kondisi kerja yang ideal agar tercipta suasana yang mendukung bagi upaya pencapaian tujuan yang diharapkan.. Sumber utama budaya organisasi pada awalnya adalah pemilik, pendiri dan/atau pemimpin yang pertama, karena mereka inilah yang pertama-tama menentukan misi, visi, strategi, filosofi, dan nilai-nilai yang dianut oleh organisasi. Dengan demikian dapat dipahami bagaimana pemimpin memiliki pengaruh besar karena harus dapat bertindak sebagai model bagi terciptanya budaya organisasi yang akan berpengaruh terhadap usaha pencapaian tujuan organisasi IPMKB.
Inefisiensi pengelolaan sebuah organisasi sering diawali dengan tidak atau kurang patuh dan konsistennya beberapa pengurus dalam melaksanakan tugas. Kesalahan dan kegagalan kerja yang terjadi sering sulit ditelusuri penyebabnya karena semua orang mencoba menjelaskan bahwa dirinya bukanlah pelaku dari sebuah proses yang gagal. Sebaliknya, keberhasilan dengan mudah diakui sebagai prestasi diri karena seseorang bisa menunjukkan bahwa pekerjaan tersebut merupakan bagian dari ruang lingkup tugasnya. Sering kali sebuah proses dikerjakan oleh seseorang atau sebuah unit kerja yang secara struktur organisasi dan uraian tugas bukan pemilik dari proses tersebut (process owner), sebaliknya sering pula sebuah tugas tidak ada pemiliknya. Hal tersebut biasanya diakibatkan oleh kurangnya pengendalian dan terabaikannya pengawasan terhadap penerapan sistem dan prosedur tersebut dalam kurun waktu yang cukup lama. Sehingga diperlukan perilaku IPMKB’ers yang mempunyai satu kesatuan komitmen dalam berbuat dan berfikir serta bertindak sesuai dengan kondisi masyarakat dan disiplin ilmu, profesionalitas, regenerasi dalam rangka mensukseskan pembangunan Kecamatan Benai.
28 Desember 2008
Warga Benai Dambakan Layanan Speedy
Labels:
Berita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Adik2 Benai Ysc:
Di Benai sudah tersedia layanan telepon kabel, sehingga salah satu syarat untuk membangun layanan internet SPEEDY sudah ada, tinggal menambahkan salah satu alat utk menghubungkan ke jaringan speedy yg ada di Teluk Kuantan.
Saya sudah menghubungi kepala kantor Telkom Ridar di Pekanbaru (Pak Binuri), beliau berjanji akan membangun speedy di Benai.
Saran saya adik IPMKB bisa membuat surat resmi dan audiensi dengan GM Telkom di pekanbaru, tentang niat masyarakat Benai yg menginginkan masuknya speedy ke Benai,,,kemudian ada satu program CSR(Corporate Sosial responsibility) Telkom yaitu Kampung Digital yg sudah ada di Medan sebanyak 3 Kampung Digital,,kebetulan di Riau belum ada dan ini bisa dibangun di Benai untuk yg pertama di Riau.
Untuk menguatkan niat tersebut bawa juga rekomendasi(surat) dari Bupati Kuansing.
KAMPUNG DIGITAL ini sangat banyak manfaatnya,,mualai dari anak2 bisa belajar Internet,,,sampai ke promosi Kampung,, wadah komunikasi dll (lihat Website; sampali.kampungdigital.com)
Demikian dan sukses buat adik2 Benai (IPMKB) dan terima kasih.
tetap Bersemangat !!!
Warga Benai,
Saat ini sudah tersedia akses internet di Kantor Camat Benai dan seluruh Kecamatan di Kab. Kuantan Singingi lainnya dengan memanfaatkan Jaringan SIAK-Online. Layanan internet tersebut gratis karena memakai bandwidth internet yang tersedia di kantor Bupati. Bagi masyarakat Benai yang ingin membangun hotspot dapat melakukannya dengan swadaya sendiri dengan menyambung perangkat Hotspot tersebut ke Jaringan SIAK online pada Kantor Camat, seperti yang telah dilakukan oleh kantor Camat Gunung Toar dan Kantor Camat Inuman. Untuk lebih jelasnya dapat menghubungi saya di admin@kuansing.go.id atau di no HP. 08126822811
Posting Komentar